Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 08 Desember 2011

ADA APA DENGAN DISTRIBUSI?


ADA APA DENGAN DISTRIBUSI

Abstrak
Jaringan Distribusi merupakan suatu saluran energy listrik yang diterima dari pembangkit  
 atau transmisi yang kemudian disalurkan sesuai kebutuhannya kepada  pengguna energi listrik. Jaringan Distribusi listrik yang ada adalah berupa SUTM,SUTR, Gardu Trafo dan Sambungan Pelanggan


a.      Fact Finding
        Dalam beberapa pertemuan para supervisor tehnik di PLN Cabang maupun Ranting sampai kepada unit- unit terpencil tak jarang banyak yang ditanyakan tentang permasalahan-permasalahan jaringan distribusi yang usulan penyelesaiannya meminta dengan segera ditangani, terkadang ada hal-hal yang berupa ancaman bahwa kalau tidak dilaksanakan akan mengakibatkan susut jaringan naik tidak sesuai target atau alasan gangguan pelayanan kelistrikan tidak bisa diatasi ataupun sampai dengan keadaan trafo distribusi yang kadang-kadang overloadnya mencapai lebih dari 100 % tidak terpantau . Belum lagi  pertanyaan-pertanyaan pencapaian target susut yang dibebankan ke unit-unit sangat berat dengan adanya ketentuan Tarif Tenaga Listrik 2010.

Dari hal tersebut diatas dapat menimbulkan sesuatu komentar sebenarnya ada apa dengan distribusi  karena apabila melihat dari statistik kinerja distribusi seperti keandalan distribusi (saidi, saifi, fgtm) terus membaik, sementara pelanggan seringkali mereka mempertanyakan diantaranya adalah pemadaman yang sering terjadi tanpa adanya jadwal yang teratur, tentang kapan pemadaman akan berakhir, begitu juga pada surat pembaca pada beberapa media cetak selain pemadaman juga menanyakan tentang  peralatan elektronik rusak akibat tegangan drop.

b.      Planning
Jaringan Distribusi merupakan suatu saluran energi listrik yang diterima dari pembangkit atau transmisi yang kemudian disalurkan sesuai kebutuhannya kepada pengguna energi listrik. Pengelolaan dan pengoperasian Jaringan Distribusi listrik  berupa SUTM,SUTR, Gardu Trafo dan Sambungan Pelanggan sangat menentukan CITRA PLN sesuai Visi Distribusi 2012 adalah Diakui sebagai pengelola distribusi tenaga listrik yang efisien dengan keandalan dan kualitas pasokan listrik. Dan untuk memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkankan program kerja distribusi yang lebih mengena dan terarah.

II       PERMASALAHAN
Dalam penyusunan program kerja distribusi sesuai motto  sahabat setia untuk kemajuan pelanggan tidaklah mudah, karena ada berbagai masalah –masalah  yang masih menjadi kendala dalam :
-                 Mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 
-                 Mendistribusikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
-                 Mengelola distribusi listrik yang aman dan berwawasan lingkungan
(MISI DISTRIBUSI 2012)
Masalah-masalah tersebut antara lain sebagai berikut :
1.      Terbatasnya pasokan listrik
Kenyataan yang masih terjadi saat ini adalah belum mampunya pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan masih sering terjadinya gangguan serta defisit (kekurangan daya) pembangkit sehingga masih terjadi pemadaman yang seringkali tidak tersosialisasikan dengan baik. Dan untuk tetap meningkatkan pelayanan pelanggan umum supaya tidak padam, tim distribusi bekerja keras dalam usaha melepas beban bisnis dan industri sehingga kosentrasi ke program kerja distribusi yang sebenarnya tidak terpenuhi secara maksimal
2.       Desain Jaringan Distribusi yang Panjang
Kondisi jaringan distribusi yang ada saat ini masih banyak yang lebih dari 100 km hal ini tidak sesuai dengan kriteria SPLN maupun standar tingkat mutu pelayanan dimana tegangan yang sampai pada pelanggan harusnya +5% dan -10%, nyatanya masih ada pelanggan yang mengkonsumsi di bawah range tersebut.  Sebagai catatan bahwa penarikan SUTM panjang ini sebagian untuk menunjang deklarasi tidak ada pemadaman bergilir.
3.      Sumber Daya Manusia
Tidak semua sumber daya yang tersedia mengerti dan mengetahui program kerja distribusi terutama tentang Manajemen  Asset Distribusi yang meliputi Perencanaan, Manajemen Jaring Distribusi , Inspeksi

Jaringan Distribusi, Pemeliharaan dan pengoperasian distribusi. Perlu adanya peningkatan kompetensi tehnik distribusi karena diketahui pada sumber daya yang berada yang diunit-unit paling jauh dan ujung seperti dipendalaman

III.                STRATEGI DAN PROGRAM KERJA
Dalam penyusunan strategi distribusi berikut program kerja dalam rangka meningkat kinerja distribusi pada khususnya , peran supervisor tehnik distribusi selain di Cabang yang berada di unit-unit ranting sangat dibutuhkan, hal ini untuk meminimalkan kerja instan yang terkadang biaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut tidak efisien sehingga untuk menuju perbaikan tetap mengacu kepada perencanaan yang baik  dan terarah karena Perencanaan adalah  ‘hulu’ dari proses bisnis yang sangat menentukan kualitas dari proses dan hasil bisnis. Perlu peningkatan efisiensi internal (penekanan Susut, biaya administrasi dan biaya pemeliharaan) sebagai bagian program penyehatan keuangan PLN melalui optimasi perencanaan distribusi
Dari hal-hal diatas maka perlu dilakukan strategi-strategi sebagai berikut :
-            Mengedepankan hubungan komunikasi yang saling terbuka dan responsif dan kerjasama sesama petugas tehnik maupun dengan petugas seksi lainnya hal ini dapat dilaksanakan pada knowledge sharing,brainstorming, forum distribusi tiap cabang sampai ke tingkat wilayah,
-            Penyusunan Desain Kriteria untuk distribusi sesuai Standart SPLN dan PUIL
-            Penyusunan perencanaan dengan analisa data-data distribusi yang akurat dan melibatkan peran Ranting, Rayon dan Unit-unit lainnya.
-            Menyusun skala prioritas sesuai anggaran yang tersedia
-            Mendorong SDM yang kompeten
-            Melakukan Learning Skill (Coaching, Mentoring, Caunceling).
-            Strategi Utama pemenuhan pasokan listrik untuk menuju pelayanan prima

Ada pun beberapa konsep yang perlu dilakukan untuk melakukan program kerja distribusi untuk meningkatkan kinerja distribusi adalah

1.      Membuat Road Map Distribusi  ( 5 Tahun )
Dalam membuat road map distribusi yang meliputi sasaran untuk susut , saidi saifi, gangguan jtm, dan gangguan trafo, paling tidak unit ranting sudah bisa melaksanakan , dilengkapi dengan action plan berdasarkan data asset ditribusi yang akurat seperti :
Data Asset Cabang/Ranting/Rayon
-            Panjang Jaringan JTM, JTR per penampang
-            Penyulang : Panjang, Jumlah Gardu, estimasi jumlah pelanggan per penyulang
-            Jumlah Gardu Distribusi (bh/kVA)
-            Jumlah sambungan pelanggan per kelompok tarif
Data Kinerja
-            Tegangan Ujung per penyulang
-            Jumlah jurusan TR dengan tegangan ujung < 190 Volt
-            Jumlah jurusan TR dengan ketidakseimbangan beban > 20 %
-            Kecepatan rata-rata penanganan gangguan APP per palanggan, JTR, JTM & Trafo 
-            Kecepatan pemulihan gangguan sementara menjadi permanen APP per palanggan, JTR, JTM & Trafo 
-            Data kerusakan trafo per penyebab gangguan tahun 2009, dari aspek : Hubung singkat, Oper load, minyak trafo, busing pecah/rusak, loss kontak pada bushing, disambar petir, lain-lain/tidak tahu
-            Susut per sistem distribusi (Ranting, Sub Ranting, Cabang)
-            Data gangguan JTM per penyebab per feeder – FGTM 03
-            Data SAIDI SAIFI tahun  2009
Data SOP
-            Listing  SOP  cabang
-            Back-Up sistem Distribusi untuk konsumen VIP (dilengkapi gambar single line diagram)
Daftar SDM yang sudah memiliki sertifikat kompetensi Operator Dist, Pemeliharaan Dist, Pengelolaan APP, Proteksi, dan Perencanaan

2.      Membuat Kesepakatan-Kesepakatan
Melakukan pembuatan kesepakatan dalam rangka meningkatkan kinerja distribusi dari Manajemen diatas sampai dengan unit ranting/rayon yang tertuang dengan langkah langkah action plan serta dilengkapi dengan matrik prioritas pelaksanaan yang akan dilaksanakan berikut kebutuhan biaya operasionalnya maupun investasi yang diperlukan antara lain :
-                      Kesepakatan Loss Reduction Program ( Program Penurunan Susut )
-                      Kesepakatan Penekanan Gangguan Distribusi (JTM, Trafo)
-                      Kesepakatan Predictive Mantenance

3.      Melakukan Analisa dan evaluasi yang berkesinambungan terhadap rencana dan action plan dan sasaran kinerja yang sudah disepakati untuk menetapkan ukuran efektivitas biaya operasi dan investasi distribusi dalam ratio Opex/aset dan Capex/aset


II.          PENUTUP
Ada apa dengan Distribusi , sebenarnya sudah bisa terjawab dengan dukungan semua fihak dari Tim Distribusi maupun dari Pelayanan Pelanggan sehingga strategi serta program kerja kinerja distribusi yang terarah dapat terlaksana dengan berorientasi kepada MISI DISTRIBUSI  yaitu kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham,  sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi.serta mengelola distribusi listrik yang aman dan berwawasan lingkungan

About communication




Apa itu Komunikasi Interpersonal :
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.
Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan,
komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).

Klasifikasi Komunikasi Interpersonal

Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
d) Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.

Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :

a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.

b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak
menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.

e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.

f. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).( Devito, 1997, p.259-264 ).

1. Keterbukaan (Openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).


2. Empati (empathy)
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

3. Sikap mendukung (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap
 (1) deskriptif, bukan evaluatif,
(2) spontan, bukan strategic, dan
 (3) provisional, bukan sangat yakin.

4. Sikap positif (positiveness)
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara:
 (1) menyatakan sikap positif
 (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi.
Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.
Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.


5. Kesetaraan (Equality)
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.

isu dan krisis


1. Mengapa krisis dan isu perlu diatasi ?
2. Apa yang perlu dilakukan ketika menghadapi krisis dan isu ?
3. Bagaimana mendeteksi keberadaan krisis dalam sebuah organisasi / perusahaan ?
4. Apa tolak ukur keberhasilan mengelola krisis ?
5. Mengapa seorang PRO harus selalu siap dengan informasi dan fakta ?

Jawabannya
1.    Isu merupakan informasi semata yang tidak terselesaikan dan tidak diputuskan. Isu ada dua yaitu, isu baik dan isu buruk. Walaupun isu baik harus tetap mengantisipasi agar citra perusahaan/lembaga/organisasi menjadi kepercayaan khalayak sedangkan isu buruk yang menjadi krisis ini harus diatasi karena dapat mengakibatkan, :
  1. Intensitas permasalahan akan bertambah.
  2. Masalah akan dibawah sorotan publik baik melalui media masa, atau informasi dari mulut ke mulut.
  3. Masalah akan menganggu kelancaran bisnis sehari-hari.
  4. Masalah menganggu nama baik perusahaan.
  5. Masalah dapat merusak sistim kerja dan menggoncangkan perusahaan secara keseluruhan.
  6. Masalah yang dihadapi disamping membuat perusahaan menjadi panik, juga tidak jarang membuat masyarakat menjadi panik.
  7. Masalah akan membuat pemerintah ikut melakukan intervensi.
2.    Yang perlu dilakukan ketika menghadapi krisis dan isu ialah
a.       melakukan identifikasi krisis dan menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
b.      manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya, yang fungsinya memantapkan dan membina hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya (yang menentukan sukses/gagalnya organisasi)
c.     
3.    Dengan kemajuan teknologi media, akan dengan mudah dan cepat menyampaikan informasi krisis ke seluruh penjuru. Berita mengenai krisis, isu miring, atau pun berita negatif akan dengan cepat menyebar ke mana-mana 

4.    Tolak ukur keberhasilan dalam mengelola krisis yaitu lakukan secepat mungkin. Jika krisis ditangani secara terbuka, hatihati dan mudah diakses maka peluang krisis akan berakhir akan semakin cepat secepat krisis tersebut mulai. Sebaliknya, jika jalan yang dipilih adalah melupakannya dan menganggap bahwa itu bukan siapa-siapa atau menganggap itu tugas orang lain untuk mengerjakannya, sementara kita hanya pasrah kepada keadaan atau hukum yang ada, maka kita akan termakan oleh krisis itu.


5.    Karena PR harus bisa menjelaskan pesan-pesan komunikasi untuk menghidupkan citra perusahaan yang baik dan PR merupakan public figur terhadap company profile  maka, PR harus bersedia dengan informasi dan fakta. Walaupun informasi dan fakta itu buruk ataupun baik.
                                                               

analisis film "EMPLOYEE OF THE MONTH


Analisis terhadap film Employee of the Month ini,
Film ini mengisahkan persaingan dua karyawan toko swalayan Super Club dalam meraih gelar "Pegawai Bulan Ini." Adalah Zack Bradley (Dane Cook) dan Vince Downey (Dax Shepard) yang sudah sepuluh tahun bekerja sebagai kasir.
Nasib Vince lebih bagus. Ia menjadi anak emas manajer swalayan, Jorge (Efren Ramirez). Bukan itu saja ia juga sudah 17 kali menerima penghargaan Employee of the Month.
Sang manajer berjanji, jika Vince berhasil menggondol penghargaan ke-18, akan menerima hadiah sebuah mobil. Di sisi lain sang manajer juga mengungkapkan akan muncul seorang kasir baru yang akan menjadi pesaing baru.
Dan, masuklah Amy Renfro (Jessica Simpson). Kasir aduhai ini segera membikin darah muda Zack menggelora. Zack meminta rekannya Russell (Harland Williams) mencari tahu siapa sebenarnya Amy.
Kabar yang beredar, Amy hanya mau mengencani karyawan peraih 'Pegawai Bulan Ini'. Dan Zack yang sudah kebimbang berambisi meraih predikat itu. Sekaligus menjegal Vince memperoleh gelar yang ke-18.
Malam hari Zack memasang alarm pukul 7.58 dan membuatnya tiba tepat waktu di toko keesokan harinya. Manajer toko memujinya, dan membikin Vince iri.
Tapi, justru Vince yang sukses merebut hati Amy. Predikat kasir berprestasi membikin Amy cepat kesengsem pada Vince. Keduanya janjian untuk kencan. Zack cemburu. Zack berusaha mengacaukan kencan mereka dengan mencuri dompet Vince.
Aksi saling balas dimulai. Malam hari Vince menyelinap ke kamar Zack guna mengubah jam alarm. Akibatnya Zack pun bangun kesiangan. Ia cuma punya waktu 12 menit hingga tiba di toko. Zack membalasnya dengan diam-diam menjual mobil Vince pada seorang pelanggan.
Persaingan keduanya memuncak pada sebuah kontes scanning barang untuk para kasir Super Club. Pemenangnya bakal menggaet predikat 'Pegawai Bulan Ini'.

film ini dapat di hubungkan dengan beberapa teori, ialah ;

Communication Direction
Komunikasi sebagai suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap manusia baik primitif maupun modern, berberkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Melibatkan komunikasi antar-pribadi dan komunikasi publik.
Komunikasi organisasi penting karena masalah komunikasi selalu timbul dalam proses organisasi. Oleh sebab itu, komunikasi dalam organisasi menjadi sistem aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi. Di film ini, Super Club juga melakukan komunikasi didalam organisasi yaitu yang dilakukan oleh atasannya kepada pegawainya dan begitu juga sebaliknya.

Fungsi Komunikasi dalam organisasi :
1.    Fungsi informatif
Seluruh anggota dalam organisasi mendapat informasi yang lebih banyak, lebih akurat, lebih baik dan tepat waktu. Seperti didalam film ini, sang atasan memberikan informasi kepada karyawannya mengenai kontes “employee of the month” dimana pemenangnya akan mendapat hadiah.
2.    Fungsi Regulatif
Dua hal yang berpengaruh adalah :
-     Atasan         :  orang yang memiliki kewenangan untuk memberikan instruksi
-       Pesan          :  semua anggota organisasi memerlukan kepastian perarturan tentang pekerjaan (do and don’t it)
Di film ini atasannya memberikan pesan kepada karyawannya tentang hal-hal yang berlaku dalam pekerjaan mereka seperti misalnya datang tepat waktu, membantu costumer, melayani transaksi dikasir dengan cepat dan sigap.
Menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan melakukan tugasnya dengan baik. Dua saluran komunikasi itu diantaranya :
-       Formal : newsletter, buletin, annual report, dsb.
-       Informal : perbincangan santai, kompetisi antar staf, staff, gathering, dsb.
Seperti yang terlihat didalam film ini, atasannya mengumpulkan karyawannya untuk memberikan informasi secara langsung dan mengadakan kompetisi antar staf, disini dapat terlihat komunikasi didalam organisasi itu sedang berlangsung.
3.    Fungsi Persuasif
Dimana kegiatan persuasif akan lebih menghasilkan sesuatu yang maksimal, tanpa paksaan. Dengan perfoma kerja yang baik maka otomatis kinerja organisasi akan meningkat dan terpelihara baik.
Seperti didalam film ini, memotivasi dan membujuk karyawannya dengan mengadakan kontes “Employee of the month” akan menimbulkan perfoma kerja yang baik diantara para karyawan untuk mendapatkan gelar itu. Maka kinerja organisasi pun memeningkat dan terpelihara dengan baik.
Komunikasi organisasi sebagai landasan kuat bagi karier dalam manajemen, pengembangan sumber daya manusia dan komunikasi perusahaan, dan tugas-tugas lain yang berorientasi manusia dalam organisasi.  Seseorang terlihat komunikasi membentuk sesuatu yang umum terjadi.
1.    Penciptaan pesan    : menciptakan serta mempengaruhi orang dengan pesan yang berisi pesan maupun informasi
2.    Penafsiran pesan     : menguraikan atau memahami sesuatu dengan cara tertentu. Dapat dipengaruhi oleh rangsangan indra, bentuk bahasa, dan bentuk nonverbal.
Communication & Organizing
Teori organisasi merupakan studi tentang bagaimana banyak organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka. Teori organisasi membantu untuk melihat proses komunikasi  yang terjadi dalam organisasi. Setiap teori akan mempunyai pandangan yang berbeda terhadap komunkasi organisasi. Teori yang digunakan Super Club adalah Teori Manajemen IlMIAH yang memperhatikan pada :
1.    Pentingnya peranan manajemen dalam meningkatkan produktivitas
2.    Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan
3.    Tanggung jawab kesejahteraan pegawai atau karyawan
4.    Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja

Paradigma dan Arti Dari Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dari “complex open system” yang dipengaruhi oleh lingkungan, baik internal (budaya/culture) dan eksternal. Komunikasi organisasi melibatkan pesan , kebutuhan, arah dan media.
-Pesan : apa yang ingin disampaikan oleh organisasi serta penyebaran yang dilakukan oleh organisasi tersebut.
-Arah Komunikasi : kepada siapa kita kan menyampaikan pesan, karena tujuan komunikasi akan mempengaruhi cara berkomunikasi.
-Media : cara apa dan fasilitas apa yang digunakan pada saat pesan akan disampaikan

Komunikasi organisasi melibatkan manusia dan prilaku mereka, perasaan, hubungan dan keterampilan. Cara berkomunikasi terpengaruh oleh prilaku anggota organisasi dan sangat bergantung pada ketrampilan komunikator yang menyampaikan pesan tersebut.
Komunikasi organisasi meliputi 7 elemen :
1.      Proses
Organisasi bersifat terbuka dan dinamis yang menciptakan pertukaran pesan antar anggota dengan lingkungannya.
2.      Pesan
Dalam organosasi komunikasi yang dimaksud dengan pesan adalah :
-          Language modality : verbal dan nonverbal
-          Intended receiver    : yang diterima didalam (memo, buletin dan meeting) atau diluar organisasi (iklan, aktifitas PR)

3.      Jaringan
Jaringan dalam komunikasi dapat terjadi pada beberapa orang maupun di seluruh organisasi. Tujuan dari penyebaran pesan dan prosesnya sangat mempengaruhi jaringan komunikasi.
4.      Ketergantungan
Dalam komunikasi satu bagian dan bagian lain selain berhubungan, dimana satu bagian dapat saling bergantungan dengan bagian lainnya.
5.      Hubungan
Tiga bagian dalam organisasi :
-     individual
-     grup
-     organisasional
Hubungan yang baik antar tiga elemen diatas menjadi landasan lancarnya komunikasi dalam sebuah organisasi.
6.      Lingkungan Environment
Dalam lingkungan ada hal-hal yang berperan :
-          Simbol (cara berkmunikasi antar usia, gender dan kepercayaan yang berbeda-beda)
-          Bahasa ( penggunaan tata bahasa yang baik)
-          Ideologi (prinsip kehidupan yang berlaku disekitar)

7.      Ketidakpastian
Perbedaan antara informasi yang dibutuhkan dengan informasi yang didapatkan. Dapat juga terjadi apabila organisasi menerima informasi terlalu banyak.

Communication Transaction
Komunikasi terjadi pada dua orang atau lebih yang mempunyai kedudukan yang sama dan secara simultan yang bergantian menjalankan bagiannya dan mempunyai peran yang berbeda, seperti yang terjadi pada zack dan vince di dalam film ini terjadi transaksi komunikasi

Aliran Informasi Dalam Organisasi
Hubungan yang terjadi di dalam film ini adalah hubungan posisional (hubungan atasan dan bawahan) karena hubungannya ditentukan struktur otoritas dan tugas fungsional anggota dan bersandar pada perbedaan otoritas, yang diterjemahkan menjadi perbedaan dalam status, hak dan pengawasan.
Di film ini, jenis aliran informasi yang dilakukan juga penyebaran pesan secara serentak  yaitu pesan yang diterima harus sampai di tempat yang berbeda pada saat yang sama.
Pola aliran komunikasi yang dilakukan Super Clubdalam film in adalah pola lingkaran yang  memungkinkan semua anggota berkomunikasi satu dengan yang lainnya hanya melalui sejenis sistem pengulangan pesan.
Arah informasi yang terjadi adalah komunikasi ke bawah yaitu informasi mengalir dari jabatan otoritas tinggi ke jabatan yang berotoritas lebuh rendah.
Seperti teori ini semua karyawan mempunyai kedudukan yang sama, bergantian menjalankan bagiannya, mempunyai peran yang berbeda dan berkomunikasi dengan peraturan yang ada. Dalam sebuah kondisi manusia akan memilih peran apa yang harus di jalankannya seperti zack yang memilih tetap menjadi anak bagian gudang kotak karena dia merasa lebih santai dan nyaman dengan pekerjaannya yang sekarang. Percerminan diri akan terlihat dari cara berpakaian, cara bicara, kewajiban dan status, seperti di film ini seragam anak gudang dan kasir itu berbeda, kasir terlihat lebih rapih dengan menggunakan rompi dari situ sudah bisa terlihat perbedaanya antara kasir dan bagian gudang. Interprentive, seperti di film ini space/ ruang lingkup , batasan dimana kita tidak dapat memasuki ruang lingkup seseorang (batasan ruang kerja,jabatan,biaya) film ini menceritakan ada sebuah ruangan yang dinamakan kasir lounge yang dimana hanya orang-orang yang memiliki akses berupa kartu wewenang masuk saja yang bisa masuk ke dalam,seperti kasir dan bagian-bagian tertentu saja yang boleh memasuki ruangan ini.
5 dimensi penting dalam iklim komunikasi, yaitu Supportiveness, Partisipasi, kepercayaan, keterbukaan dan tujuan kinerja kerja yang tinggi, dalam film ini Glen Gary sebagai manager Super club sebagai atasan yang selalu melakukan diskusi terhadap karyawannya baik itu diskusi tentang masalah maupun tentang keberhasilan perusahaan, selalu memotivasi mereka untuk maju dan memberikan penghargaan kepada mereka yang unggul dan melaksanakan acara-acara untuk merayakan kesuksesan perusahaan.

identik cHa

welcome to my blog
call me... ECHA
my full name is Ressa Diman Rahar Dini
me of birthday_16 november 1990
sorry mas bro n my sista
bahwa....
saya sungguh narsis
suka gokil
plus penyayang


now, saya sekarang ge kuliah
di unlam fisip banjarmasin (ilmu komunikasi)
doain yaaaa mg q cepat lulus