Pages

Subscribe:

Labels

Minggu, 15 Januari 2012

animasi wit honey






hari kanker sedunia

Press Release Hari Kanker Sedunia
4 Februari 2012
Tema : Kanker Juga Bisa Dicegah

Penyebab timbulnya kanker pada tubuh seseorang sampai saat ini  masih menjadi pertanyaan para ahli. Namun beberapa faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya kanker sudah diketahui. Berkaitan dengan tema Hari Kanker Sedunia  yaitu “Kanker Juga Bisa Dicegah”, maka perlu kita mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan kanker agar bisa menghindarinya. Untungnya sebagian besar faktor risiko itu dapat dihindari, dikontrol, dan dikendalikan, dengan memilih gaya hidup yang tepat.
 Berikut adalah faktor-faktor yang paling mempengaruhi timbulnya kanker :
Umur
Kebanyakan kanker menyerang orang yang berumur di atas 60 tahun. Tetapi tidak sedikit orang yang jauh lebih muda, bahkan anak-anak di bawah umur lima tahun, yang juga terkena kanker.
Tembakau
Asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun perokok pasif dapat menyebabkan kanker paru-paru, kanker pita suara, kanker mulut, tenggorokan, ginjal, kandung kencing, kerongkongan, perut, pankreas, leukemia, dan leher rahim. Bukan hanya asapnya, bahkan sering menghirup aroma tembakau pun dapat menyebabkan kanker, dan mengunyah/menghisapnya dapat menyebabkan kanker mulut.
Sinar Matahari
Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Tetapi sinar matahari siang, yang banyak mengandung ultraviolet, dapat menyebabkan kanker kulit. Gunakan payung, topi lebar, dan pakaian yang sebanyak mungkin menutup tubuh untuk melindungi diri dari sinar ultraviolet. Kulit yang tidak terlindungi, sebaiknya diolesi dengan sunscreen yang mengandung sun protection factor (SPF) paling sedikit 15.
Sinar ultraviolet dapat menembus kaca, pakaian yang tipis, juga dapat dipantulkan oleh pasir, air, salju, dan es. Perlu diingat, bahwa lampu-lampu ultraviolet yang banyak dijual di toko juga dapat menyebabkan kanker.
Zat-zat Kimia
Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan/minuman modern yang dapat menjadi pemicu kanker, misalnya zat pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, perasa buatan. Padahal, hampir semua makanan/minuman produksi pabrik atau yang dijual di warung/restoran mengandung zat-zat tambahan tersebut.
Tetapi makanan yang disiapkan di rumah pun belum tentu bebas resiko kanker. Karena kebanyakan sayur-sayuran dan buah-buahan ditanam dengan mengandalkan pupuk buatan dan pestisida. Makanan yang dipanggang, dibakar, atau digoreng dengan minyak jelantah juga berpotensi menyebabkan kanker. Begitu juga air yang terpolusi deterjen maupun limbah-limbah kimiawi lainnya walaupun telah dijernihkan.
Zat-zat kimia lain penyebab kanker dapat masuk ke tubuh manusia melalui udara, misal bensin, asbes, kadmium, nikel, vinil klorida, dan sebagainya.
Infeksi Virus dan Bakteri
Beberapa jenis virus dan kuman dapat meningkatkan resiko kanker, antara lain:
Virus human papilloma (HPV), merupakan penyebab utama kanker leher rahim dan dapat meningkatkan resiko timbulnya kanker jenis lain. Virus hepatitis B dan hepatitis C dapat memicu timbulnya kanker hati. Virus human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV-1) meningkatkan resiko limfoma dan leukemia. Virus human immunodeficiency (HIV) yang dikenal sebagai penyebab AIDS ini meningkatkan resiko limfoma dan Kaposi’s sarcoma.

Virus Epstein-Barr meningkatkan resiko terjangkitnya limfoma. Virus human herpes 8 (HHV8) dapat menyebabkan Kaposi’s sarcoma. Helicobacter pylori penyebab luka lambung dan usus juga dapat menimbulkan kanker di sepanjang saluran pencernaan.

Untuk mengurangi kemungkinan tertular virus/bakteri tersebut, hindari berganti-ganti pasangan seksual, juga jangan saling bertukar sikat gigi, jarum, sisir, peralatan makan, dsb.

Diet, Kegemukan, dan Kurang Gerak
Terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan garam diduga dapat meningkatkan resiko kanker usus, rektum, dan kanker lain di daerah perut. Sebaliknya banyak mengkonsumsi sayur dan buah dapat mengurangi resiko kanker di sepanjang saluran pencernaan.
Kegemukan dan kurang gerak dapat memicu timbulnya kanker payudara, endometrium, ginjal, usus besar, dan kerongkongan. Untuk mencegahnya, berolahragalah setiap hari setidaknya selama 30 menit.
Alkohol
Konsumsi alkohol dapat memicu kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, pita suara, liver, dan payudara.
Hormon
Hormon estrogen yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan terjangkitnya kanker kandungan dan kanker payudara. Sedang hormon progesteron dapat mencegah timbulnya kanker endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara. Kedua jenis hormon tersebut banyak digunakan sebagai bahan pil KB maupun terapi sulih hormon pada wanita menopause. Penggunaan jangka panjang dapat mengurangi resiko kanker kandungan dan endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara dan kanker liver.
Riwayat Keluarga
Faktor-faktor pemicu di atas baru akan menimbulkan kanker kalau berhasil membuat sebuah gen dalam inti sel berubah (bermutasi). Jika sistem kekebalan tubuh tidak mampu memperbaiki atau menghancurkan gen yang mengalami mutasi ini, gen tersebut membuat sel normal berubah menjadi sel ganas, yang seterusnya berkembang menjadi kanker.
Adakalanya gen pembawa sifat ini kemudian diturunkan kepada anak, yang membuat anak tersebut memiliki gen yang tidak normal dan gen tidak normal ini belum tentu berkembang menjadi kanker, karena masih tergantung pada ada-tidaknya pemicu-pemicu lain dan kuat-tidaknya daya tahan tubuhnya. Lagipula tidak semua jenis kanker diturunkan. Hanya kanker jenis tertentu yang memiliki kecenderungan diturunkan, yakni melanoma (kanker kulit), payudara, kandungan, prostat, dan usus besar.

Hari Gizi Nasional

Press Release Hari Gizi Nasional
25 Januari 2012
TEMA : GERAKAN GIZI 1000 HARI Menuju INDONESIA PRIMA

Setiap tanggal 25 Januari tiap tahun, Indonesia memperingati hari Gizi Nasional. Pada tahun 2012, Hari Gizi Nasional mengangkat tema  GERAKAN GIZI 1000 HARI menuju INDONESIA PRIMA. Gerakan Gizi 1000 hari sebenarnya bukan istilah baru, di luar negeri istilah ini sudah lama dikenal, bahkan salah satu NGO sengaja membuat website khusus membahas masalah ini dan beberapa LSM nasional dan internasioanl sudah menjadikan gerakan ini sebagai salah satu aktifitas sosial mereka. Salah satu contohnya ialah WVI dengan kampanye PETISI untuk Anak Indonesia.
Maksud dari 1000 hari pada tema tersebut di atas ialah 1000 hari pertama kehidupan anak. Dihitung mulai dari anak masih dalam kandungan (9 bulan 10 hari = 280 hari) dan sampai anak tersebut berusia 2 tahun (720 hari), dengan catatan 1 bulan=30 hari.
Jika 1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan anak, maka titik kritis yang harus diperhatikan pada seorang anak ialah :
•    Masih dalam kandungan = 280 hari
•    Umur 0-6 bulan = 180 hari
•    Umur 6-8 bulan = 60 hari
•    Umur 8-12 bulan = 120 hari
•    Umur 12-24 bulan = 360 hari
Berdasarkan uraian tersebut, maka diharapkan semua penggiat gizi memfokuskan program mereka pada ke-5 titik kritis tersebut untuk mencapai tujuan yaitu Indonesia Prima
Berdasarkan hasil penelitian Shrimpton et. al., (2001) yang berjudul “Worldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional Interventions”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan  indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung mengalami penurunan pada saat ia memasuki usia 3 bulan dan terus mengalami penurunan yang sangat cepat sampai ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada umur 18-19 bulan. Sedangkan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), penurunan dimulai sekitar umur 3 bulan sampai umur 15 bulan.
Jika penggiat gizi melakukan intervensi setelah anak berumur 2 tahun, maka intervensi tersebut sangat tidak efektif, karena kondisi anak mulai memburuk jauh sebelum anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible. Bukan berarti anak umur 2 tahun ke atas tidak butuh perhatian, akan tetapi konsep ini berbicara tentang skala prioritas. Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan “periode emas” atau “Window of Opportunity”.
Jadi, untuk medapatkan generasi yang sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai ia berumur 2 tahun.
Pada rentang usia tersebut anak mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal.
Ada beberapa hal yang bisa penggiat gizi lakukan, antara lain adalah :
Periode dalam kandungan (280 hari)
•    Pastikan ibu memiliki status gizi baik sebelum dan selama hamil, tidak mengalami kurang energi kronik (KEK) dan anemia
•    Selama hamil ibu mengonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan, porsi kecil tapi sering jau lebih baik serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah
•    Suplemen tablet besi (Fe), asam folat, vitamin C sangat dibutuhkan untuk menjaga ibu dari kemungkinan mengalami anemia
•    Ibu harus memeriksakan kehamilan secara rutin
•    Memasuki kehamilan trimester ke-3, sebaiknya ibu dan suami sudah mendapatkan informasi tentang menyusui, seperti manfaat menyusui, posisi dan teknik menyusui yang tepat, cara menangani masalah-masalah yang muncul saat menyusui (seperti puting lecet, ASI tidak keluar dll)
Periode 0-6 bulan (180 hari)
•    Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini
•    Pemberian ASI Eksklusif
•    Membantu ibu mengatasi masalah-masalah yang timbul selama menyusui dengan menyediakan Hotline atau nomor telepon yang bisa dihubungi 24 jam oleh ibu jika ia mengalami masalah dan membutuhkan bantuan.
•    Beri dukungan ke ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
•    Memantau pertumbuhan secara teratur

Periode 6-24 bulan (540 hari)
•    Pastikan ibu mengetahui jenis dan bentuk (konsistensi) makanan serta frekuensi pemberian makanan yang tepat diberikan pada periode ini
•    Ajarkan ke ibu transisi pemberian makan mulai dari makanan cair atau lumat (6-8 bulan), lembek dan lunak/semi padat (8-12 bulan) dan padat (12-24 bulan)
•    Dukung ibu untuk terus memberikan ASI sampai periode ini
•    Ajarkan ibu untuk mengolah dan memilih makanan yang murah dan bernilai gizi tinggi
•    Memantau pertumbuhan dan memeriksakan kesehatan anak secara teratur
Saatnya bekerja, mewujudkan Indonesia prima dengan Gerakan Gizi 1000 hari. Semoga bermanfaat, salam Gizi.

Hari Kusta Sedunia

Press Release Hari Kusta Sedunia
29 Januari 2012
TEMA : BERI MEREKA HARAPAN KARENA CACAT KUSTA
DAPAT DI CEGAH

Penyakit Kusta merupakan penyakit yang disebabkan kuman/bakteri yang bernama (mycobacterium Leprae), penyakit kusta ini menyerang saraf tepi seseorang yang akhirnya meyebabkan syaraf tepi orang tersebut menjadi mati rasa (tetapi jika berobat cepat hal ini dapat dicegah), penyakit kusta ini adalah penyakit menular yang penularannya tidak gampang, sebab menurut penelitian tidak semua  manusia di dunia yang bisa terinfeksi penyakit kusta.
Ciri-ciri umum PENYAKIT KUSTA adalah bercak putih kemerahan (seperti panu) yang mati rasa dan terkadang di tepinya   terdapat penebalan seperti kurap. untuk mematikan   kuman yang ada didalam badan membutuhkan waktu yang lama karena perkembangannya cukup lama sebab  perkembangan penyakit kusta bisa sampai 5 tahun, sampai saat ini obat penyakit kusta sudah  diberikan secara GRATIS bisa didapat di puskesmas atau rumah sakit milik pemerintah.
Kebanyakan penderita penyakit kusta mengalami kecacatan disebabkan keterlambatan orang  tersebut untuk meminum obat atau meminum obat itu dengan tidak  sempurna atau pengobatannya tidak tuntas, jika penderita penyakit kusta meminum obat dengan cepat maka kecacatan akibat saraf tepi yang mati tadi dapat di cegah atau dihindari.

Penyakit kusta sampai saat ini masih merupakan momok atau hal yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat dan petugas kesehatan, hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan  tentang  penyakit kusta sehingga menimbulkan pengertian yang kurang tepat, kepercayaan yang keliru terhadap penyakit kusta dan kecacatan yang ditimbulkannya. Anggapan masyarakat yang salah tentang penyebab penyakit kusta  karena kutukan, guna – guna, dosa, pakaian ataupun keturunan serta akibat kecacatan yang ditimbulkannya menyebabkan stigma pada penderita maupun masyarakat. Pemahaman tentang penyakit kusta yang tidak dapat disembuhkan membuat stigma menjadi lebih parah, untuk itu dapat menimbulkan rasa takut akan tertular dan malu jika sakit kusta atau malu mempunyai keluarga yang sakit kusta sehingga berakibat pada pengucilan penderita kusta. Dampak dari semua ini adalah hilangnya kesempatan orang yang terkena kusta untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak dan berujung pada kemiskinan.
Mengingat kusta merupakan penyakit infeksi kronis maka perlu untuk mengtahui gejala awal kusta sebelum penyakit ini bisa menjadi cacat. Sebagaimana tema hari kusta sedunia “ BERI MEREKA HARAPAN KARENA CACAT KUSTA DAPAT DI CEGAH”.
Sebagian masyarakat tahu bahwa dirinya menderita kusta sudah pada tahap lanjut atau sudah cacat. Untuk mengetahui seperti apa gejala awal penyakit kusta dapat dilihat pada keterangan sebagai berikut :
1.       Lesi kulit yang hipopigmentasi (keputihan) atau eritomatous (kemerahan)yang anastesi (tidak berasa) atau hipoestesi (kurang berasa)
2.       Penebalan syaraf tepi yang disertai gangguan fungsi
3.       Pemeriksaan Skin Smear hasilnya positif.
Gejala yang paling mudah diketahui oleh masyarakat luas adalah gejala nomor 1 sehingga bila ada gejala di atas segeralah berobat ke Puskesmas terdekat dan obatnya GRATIS. Bila sebagian besar masyarakat sudah tahu gejala kusta maka “Bersama Kita Bisa Berantas Kusta”.

press release "HARI KANKER ANAK INTERNASIONAL"


Press Release Hari Anak Kanker Internasional
15 Januari 2012

Anak adalah harta yang paling berharga bagi setiap orangtua yang lahir dari benih-benih cinta kedua orangtuanya. Setiap anak mempunyai hak untuk dicintai, dikasihi dan dipedulikan. Bulan Januari merupakan bulan yang istimewa bagi semua anak. Tanggal 15 Januari diperingati sebagai Hari Kanker Anak Internasional, untuk mengingatkan kita semua akan semakin meningkatnya kasus-kasus kanker anak. Diperkirakan 2-4% dari keseluruhan kanker menyerang anak-anak. Meskipun angka ini tampak kecil, tetapi kanker menyumbangkan 10% kematian pada anak-anak. Dan menurut data tahun 2007, di Indonesia setiap tahunnya ditemukan sekitar 4.100 pasien kanker anak yang baru.
Belum diketahui apa penyebab kanker pada anak-anak. Kanker yang menyerang bayi sejak dilahirkan, diduga penyebabnya adalah penyimpangan pertumbuhan sel akibat cacat genetika dalam kandungan. Pada anak-anak yang lebih besar, diduga pemicunya adalah faktor lingkungan dan makanan anak-anak yang tidak sehat. Bisa juga karena radiasi atau infeksi virus. Atau perpaduan antara faktor genetika, lingkungan, radiasi, dan infeksi.
Seperti halnya pada orang dewasa, kanker pada anak kemungkinan besar dapat disembuhkan jika ditemukan dalam stadium dini. Tetapi melakukan deteksi dini kanker anak tidaklah mudah, karena anak-anak belum dapat memahami dan menceritakan gejala yang dirasakannya. Karena itu peran orang-orang di sekitarnya sangat penting dalam mendeteksi adanya gejala-gejala kanker.

Menurut beberapa sumber, gejala kanker anak antara lain:

a. Kanker Darah (Leukemia)
retinoblastoma
Gejala retinoblastoma: berkilau seperti mata kucing. (Foto:Daisy)
Gejala yang perlu diwaspadai dan sering ditemukan pada leukemia antara lain wajah pucat, lesu, lemah, demam yang tidak jelas sebabnya dan tidak sembuh oleh antibiotik, perdarahan yang tidak jelas sebabnya, permukaan kulit tampak lebam biru kehitaman padahal tidak terbentur, nyeri anggota gerak (tulang), perut bengkak/keras, pembesaran kelenjar getah bening. 

b. Kanker Otak
Gejala yang harus diwaspadai adalah sakit kepala yang makin lama makin berat, disertai mual sampai muntah yang menyemprot akibat tekanan dari dalam kepala yang meningkat. Dapat pula disertai gangguan bicara, gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, kejang, penurunan kesadaran, bahkan bisa terjadi perubahan perilaku. Ciri khusus pada bayi adalah ubun-ubunnya tampak menonjol.
 

c. Kanker Retina Mata (Retinoblastoma)
Kanker ini paling banyak menyerang bayi berusia 6 bulan-2 tahun. Gejala yang perlu diwaspadai adalah adanya bercak putih di bagian tengah mata yang seolah bersinar bila kena cahaya (seperti mata kucing). Gejala lain adalah penglihatan terganggu, juling mendadak, dan pada stadium lanjut bola mata menonjol keluar.

d. Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma Maligna)
Kanker ini kebanyakan menyerang anak-anak usia 5-7 tahun. Gejala yang harus diwaspadai adalah bila terjadi pembengkakan progresif kelenjar-kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan usus, tanpa disertai radang dan rasa nyeri. Bila timbul di kelenjar getah bening dalam usus, dapat menyebabkan sumbatan pada usus dengan gejala sakit perut, muntah, tidak bisa buang air besar, dan demam. Bila tumbuh di daerah dada, dapat mendorong atau menekan saluran napas, sehingga penderita mengalami sesak napas dan muka membiru. Selain itu anak tampak lemah, lesu, dan nafsu makan menurun.

e. Kanker Saraf (Neuroblastoma)
Kanker saraf simpatis ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. Pada anak paling sering terjadi di dekat ginjal, di daerah pinggang, di daerah leher atau rongga dada, dan mata. Bila terdapat di daerah mata, dapat membuat bola mata menonjol, kelopak mata bengkak dan biru,  atau kelopak mata turun, dan pupil melebar. Bila terdapat di tulang belakang, dapat menekan saraf tulang belakang dan mengakibatkan kelumpuhan yang cepat. Penyebaran pada tulang dapat menyebabkan patah tulang tanpa sebab, tanpa nyeri, sehingga penderita mendadak pincang. Gejala lain adalah muncul benjolan-benjolan di kepala, atau perut membesar dan keras.

f. Kanker Ginjal (Nefroblastoma)
Nefroblastoma yang sering disebut
 Tumor Wilms ini paling banyak menyerang anak usia 3-4 tahun, tapi dapat pula menyerang bayi yang baru lahir. Gejalanya ditandai dengan kencing berdarah, rasa tidak enak di perut, dan bila sudah cukup besar perut tampak membesar dan teraba keras.

g. Kanker otot (Rabdomiosarkoma)
Kanker ini dapat menyerang otot di mana saja, pada anak biasanya di daerah kepala, leher, kandung kemih, prostat, dan vagina. Gejala yang ditimbulkan tergantung letaknya. Pada rongga mata, dapat menyebabkan mata menonjol keluar, benjolan di mata. Di telinga menyebabkan nyeri atau keluarnya darah dari lubang telinga. Di saluran kemih menyebabkan gangguan berkemih. Jika mengenai otot lurik anggota gerak, menimbulkan pembengkakan.

h. Kanker Tulang (Osteosarkoma)
Osteosarkoma biasanya menyerang anak usia 10-20 tahun. Dapat menyerang setiap bagian tulang, tetapi yang terbanyak ditemukan pada tungkai, lengan, dan pinggul. Biasanya ditandai rasa nyeri dan pembengkakan pada tulang. Kadang-kadang didahului benturan keras, seperti jatuh yang tidak jelas penyebabnya.

Jika anda menemukan gejala-gejala seperti tersebut di atas pada bayi dan anak-anak anda, segera konsultasikan pada dokter. Pengobatannya pada dasarnya sama dengan orang dewasa, yaitu kombinasi antara operasi, kemoterapi, radiasi, dan transplantasi sumsum tulang.

Sedang upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah, ibu-ibu hamil sebaiknya menghindari radiasi, menghindari polusi dan asap rokok, selalu menyantap makanan sehat dan menghindari makanan yang mengandung bahan-bahan kimia tambahan, mengurangi konsumsi lemak, serta membiasakan anak-anak untuk hidup sehat, menyantap makanan sehat, terlindung dari polusi.