Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 08 Desember 2011

isu dan krisis


1. Mengapa krisis dan isu perlu diatasi ?
2. Apa yang perlu dilakukan ketika menghadapi krisis dan isu ?
3. Bagaimana mendeteksi keberadaan krisis dalam sebuah organisasi / perusahaan ?
4. Apa tolak ukur keberhasilan mengelola krisis ?
5. Mengapa seorang PRO harus selalu siap dengan informasi dan fakta ?

Jawabannya
1.    Isu merupakan informasi semata yang tidak terselesaikan dan tidak diputuskan. Isu ada dua yaitu, isu baik dan isu buruk. Walaupun isu baik harus tetap mengantisipasi agar citra perusahaan/lembaga/organisasi menjadi kepercayaan khalayak sedangkan isu buruk yang menjadi krisis ini harus diatasi karena dapat mengakibatkan, :
  1. Intensitas permasalahan akan bertambah.
  2. Masalah akan dibawah sorotan publik baik melalui media masa, atau informasi dari mulut ke mulut.
  3. Masalah akan menganggu kelancaran bisnis sehari-hari.
  4. Masalah menganggu nama baik perusahaan.
  5. Masalah dapat merusak sistim kerja dan menggoncangkan perusahaan secara keseluruhan.
  6. Masalah yang dihadapi disamping membuat perusahaan menjadi panik, juga tidak jarang membuat masyarakat menjadi panik.
  7. Masalah akan membuat pemerintah ikut melakukan intervensi.
2.    Yang perlu dilakukan ketika menghadapi krisis dan isu ialah
a.       melakukan identifikasi krisis dan menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
b.      manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya, yang fungsinya memantapkan dan membina hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya (yang menentukan sukses/gagalnya organisasi)
c.     
3.    Dengan kemajuan teknologi media, akan dengan mudah dan cepat menyampaikan informasi krisis ke seluruh penjuru. Berita mengenai krisis, isu miring, atau pun berita negatif akan dengan cepat menyebar ke mana-mana 

4.    Tolak ukur keberhasilan dalam mengelola krisis yaitu lakukan secepat mungkin. Jika krisis ditangani secara terbuka, hatihati dan mudah diakses maka peluang krisis akan berakhir akan semakin cepat secepat krisis tersebut mulai. Sebaliknya, jika jalan yang dipilih adalah melupakannya dan menganggap bahwa itu bukan siapa-siapa atau menganggap itu tugas orang lain untuk mengerjakannya, sementara kita hanya pasrah kepada keadaan atau hukum yang ada, maka kita akan termakan oleh krisis itu.


5.    Karena PR harus bisa menjelaskan pesan-pesan komunikasi untuk menghidupkan citra perusahaan yang baik dan PR merupakan public figur terhadap company profile  maka, PR harus bersedia dengan informasi dan fakta. Walaupun informasi dan fakta itu buruk ataupun baik.
                                                               

0 komentar:

Posting Komentar